Sabtu, 23 Februari 2008

Akibat kenaikan BBM

Memang tidak bisa dipungkiri kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) harus kita terima bersama. Hal ini karena haraga minyak dunia sudah semakin tinggi dan pemerintah tidak bisa lagi memberikan subsidi BBM yang begitu besar. Di samping itu subsidi BBM selama ini dinikmati oleh orang-orang yang berpengasilan di atas rata-rata. Sasaran utama yang menerima subsidi yaitu rakyat miskin tidak menerima apa-apa. Ini dikarenakan seperti yang kita ketahui bersama pemakai BBM adalah orang-orang yang memiliki kendaraan bermotor dan bagaimana mungkin orang miskin mempunyai kendaraan bermotor.
Pemerintah harus menyadari bahwa tidak semua orang miskin dapat menikmati subsidi BBM tersebut yang nilainya begitu besar. Dan ini mengindikasikan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Apabila menghandalkan subsidi negara kita tidak akan bisa berkembang, harus ada terobosan baru yang lebih bermanfaat.
Sekarang Indonesia akan kekurangan BBM dan pemerintah telah mengantisipasinya dengan memberlakukan pembatasan BBM dengan menggunakan smart card. Akan tetapi cara ini banyak dinilai oleh para pakar ekonomi tidak efektif. Apakah benar hal tersebut? Kita tunggu nanti hasilnya.
Saya punya saran sebaiknya Pemerintah membatasi pembuatan kendaraan yang semakin membludak jumlahnya. Disamping untuk menghemat BBM nantinya juga dapat mengurangi kemacetan lalu lintas.

Tidak ada komentar: