Rabu, 09 April 2008

Washington Post Raih Enam Penghargaan Pulitzer

New York (ANTARA News) - Washington Post meraih enam Penghargaan Pulitzer Senin, termasuk penghargaan Public Service yang prestigius untuk reportasenya mengenai kondisi veteran perang AS di rumah sakit militer utama Amerika.

Dewan Pulitzer Prize mengatakan koran itu menang karena "mengekspose penelantaran veteran yang terluka di rumah sakit Walter Reed, menimbulkan reaksi keras secara nasional dan menghasilkan reformasi oleh para pejabat federal."

"Ini merupakan kehormatan terbesar," kata Anne Hull, yang karyanya dengan para koleganya Dana Priest dan Michel du Cille memenangkan penghargaan Public Service untuk surat kabar, bagian dari grup media Washington Post Co.

"Kami hanya tidak bisa rileks seperti kami inginkan karena cerita pertama memicu longsornya reaksi keras dari para tentara yang terluka dan suami atau istri dan keluarga mereka dan mereka benar-benar mendera kami hingga kami terus mengikuti cerita tersebut," ia mengatakan.

Penghargaan Pulitzer tahunan ke-92 di bidang Jurnalisme, Sastra, Drama dan Musik diumumkan di Columbia University di New York City. Pemenang Public Service menerima medali emas, dan para pemenang dalam 20 kategori yang ada menerima 10.000 dolar AS.

Washington Post juga memenangkan reportase breaking news untuk liputannya tentang penembakan fatal membabi-buta kolese Virginia Tech dan reportase nasional mengenai eksplorasi pengaruh Wakil Presiden AS Dick Cheney terhadap kebijakan nasional.

Surat kabar tersebut memenangkan reportase internasional untuk serial tentang kontraktor keamanan swasta di Irak yang beroperasi di luar kebanyakan undang-undang yang mengatur angkatan bersenjata AS, penulisan feature untuk cerita tentang pemain biola kelas dunia yang bermain di sebuah stasiun kereta bawah tanah sebagai eksperimen dan penulisan komentar kolom yang mengeksplorasi "masalah ekonomi Amerika yang kompleks dengan ahli."

Kantor berita Reuters memenangkan Penghargaan Pulitzer pertama kalinya, merebut kategori fotografi breaking news untuk foto tentang seorang perekam video Jepang yang terbunuh dalam demontrasi di Myanmar. Foto tersebut diambil oleh fotografer Adrees Latif.

Dalam penugasan di Nepal untuk meliput pemilu, Latif mengatakan ia senang bisa memenangkan penghargaan itu untuk Reuters, namun juga ingin meluangkan waktu guna mengenang Kenji Nagai, rekan wartawan yang gambarnya ia ambil di saat terakhir hidupnya.

"Saya benar-benar senang bahwa ini berhasil dalam sejarah dan bahwa ini mengingatkan orang pada apa yang terjadi pada hari itu," ia mengatakan melalui telepon.

Reuters adalah bagian dari perusahaan berita dan data global Reuters Group Plc. yang berbasis di London, demikian Reuters.(*)

sumber: Antara News

Tidak ada komentar: